Kekhawatiran Meningkat di Korea Selatan Mengenai Percampuran Vaksin setelah Kasus Kematian Pertama Dilaporkan

By Nad

nusakini.com - Internasional - Kekhawatiran sedang meningkat mengenai inokulasi percampuran vaksin COVID-19 setelah kematian seorang polisi di Korea Selatan yang mendapatkan dosis AstraZaneca untuk vaksin pertama dan dosis keduanya adalah vaksin Pfizer.

Ini adalah kematian pertama yang dilaporkan sejak tanggal 5 Juli saat pemerintah Korea Selatan memperkenalkan inokulasi percampuran vaksin, dengan AstraZaneca untuk dosis pertama dan Pfizer untuk dosis kedua.

Seorang polisi berusia 52 tahun di Provinsi Gyeongsang Utara meninggal dunia pada tanggal 20 Juli, tiga hari setelah ia disuntikkan vaksin Pfizer sebagai dosis kedua. Keluarganya menemukannya tidak sadarkan diri di rumah pada pukul 2 pagi, ia kemudian dilarikan ke rumah sakit namun dinyatakan tewas satu jam kemudian.

Ia mendapatkan suntikan AstraZaneca untuk dosis pertama pada tanggal 28 April, kemudian vaksin Pfizer ia dapatkan pada tanggal 17 Juli. Setelah dosis kedua ia menunjukkan gejala sakit kepala dan meriang menurut keluarganya.

Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) mengatakan mereka akan membahas peristiwa ini dengan serius dan akan melakukan penyelidikan mendalam untuk melihat hubungan antara kematiannya dan vaksinasi.

Menurut KDCA, sekitar 820.000 orang telah mendapatkan vaksin campuran di antara 6,7 juta warga yang sudah divaksin penuh di Korea Selatan pada hari Kamis (22/7).